• Jangan kau sangka diriku bodoh
    Sebelum kau selami diriku yang sejati

    Jangan bayangkan aku jenius
    Sebelum kau telanjangi diriku yang asli

    Jangan kau bilang aku kikir berkepal tangan
    Sebelum kau lihat hatiku

    Jangan kau kira aku mulia
    Sebelum kau tahu sesuatu yang mengisyaratkan pada kemuliaanku

    Jangan kau kira aku seorang pecinta
    Hingga jelas bagimu cahaya dan api dalam hatiku

    Juga,
    Jangan kau anggap diriku kesepian
    Hingga engkau menyentuh lukaku yang berdarah

    mey's collection

    Sahabat itu…
    Seperti rangkaian foto-foto ini, berantai..
    Semakin erat genggamannya, semakin kuat pula rantai itu menerjang rintangan

    Halangan dalam hidup, tak akan pernah dapat dijalani seorang diri
    Selalu ada orang lain yang kita butuhkan untuk menuntun,
    ketika kita berjalan
    untuk memberi petunjuk, ketika kita tersesat

    Sahabat ada karena kebersamaan
    Karena kasih…
    Bukan karena emosi
    Bukan pula rival

    Sahabat adalah kaki kita disaat kita lumpuh tak dapat berjalan
    Tangan disaat kita tak dapat menggapai
    Tawa disaat kita gundah
    Senyum disaat kita bosan
    dan hati disaat kita lelah

    Sahabat yang baik…
    mendengar tanpa melihat
    mengerti tanpa penjelasan
    memberi tanpa menerima
    dan merasa, di dalam diam

    Kuberikan yang terbaik untukmu
    Agar engkau memberikan yang terbaik untukku,
    yaitu sebuah persahabatan


    semoga ini tak hanya sekejap
    ku inginkan persahabatan yang abadi
    tak ‘kan terlupa s’lamanya
    special from : Mey Elok F.Gf for Rahma Rina

    Imlek Perayaan Agama atau Budaya?


    Pada 18 Februari 2007 masyarakat Tionghoa di Indonesia kembali akan merayakan Tahun Baru Imlek 2558 secara terbuka dan meriah, yang pada masa rezim Orde Baru mustahil dilakukan karena adanya larangan dari pihak penguasa yang sangat otoriter dan represif.
    Seiring dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan berlangsungnya reformasi maka saat ini hampir seluruh peraturan yang mendiskriminasi etnis Tionghoa, termasuk kesempatan untuk menjadi presiden dan pelarangan ritual kepercayaan, agama, tradisi, bahasa, dan aksara Tionghoa boleh dikatakan hampir seluruhnya telah dieliminasi.
    Yang tersisa adalah peraturan-peraturan dalam Staatsblad yang mengatur Catatan Sipil yang mudah-mudahan dengan Undang-undang mengenai Administrasi Kependudukan yang RUU-nya sedang digodok di DPR akan lenyap untuk selama-lamanya.
    Selaras dengan dihapuskannya pelarangan-pelarangan tersebut, Tahun Baru Imlek yang telah dinyatakan sebagai hari libur nasional dengan sendirinya bebas untuk dirayakan secara terbuka.
    Tahun Baru Imlek yang semasa Orde Baru dijauhi dan dianggap haram oleh sebagian kalangan masyarakat Tionghoa karena takut kepada penguasa, sekarang telah menjadi bahan rebutan dan klaim-klaiman dari sebagian kalangan Tionghoa tersebut.
    Imlek bagi sekelompok “tokoh” Tionghoa tersebut telah menjadi komoditi yang perlu dikuasai. Argumentasi kelompok ini perayaan Imlek adalah perayaan budaya yang menjadi milik seluruh masyarakat Tionghoa dan bukan milik sekelompok Tionghoa saja.
    Di sisi lain bagi Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) yang mewadahi umat Khonghucu di Indonesia, Tahun Baru Imlek adalah puncak dari ritual keyakinannya, namun walau begitu mereka tentunya tidak berhak untuk mengklaim bahwa Tahun Baru Imlek hanya milik umat Khonghucu saja dan memang selama ini belum pernah ada pernyataan yang berisi klaim tersebut.
    Dengan jujur kita harus mengakui bahwa karena keyakinannya, di masa rezim Orde Baru umat Khonghucu tetap konsisten merayakan Tahun Baru Imlek dengan ritual Sembahyang Tahun Baru, Sembahyang Tuhan Allah, Capgomeh dan sembahyang ke litang-litang atau kelenteng-kelenteng.
    Keluarga umat Khonghucu tetap menyambut Tahun Baru Imlek dengan berpakaian baru, makan bersama, saling mengucapkan selamat dan membagi angpao.
    Yang menjadi masalah bagi sekelompok “tokoh” Tionghoa tersebut mereka penasaran dan tidak merasa nyaman bahwa perayaan Imlek nasional yang diselenggarakan umat Khonghucu yang pada umumnya kalangan peranakan menengah ke bawah setiap tahun dihadiri oleh presiden yang dimulai oleh Presiden Abdurrahman Wahid kemudian diteruskan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan terakhir oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
    Penghapusan Pelarangan
    Di setiap perayaan Imlek itulah presiden-presiden tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyangkut penghapusan pelarangan-pelarangan terhadap tradisi, agama, dan budaya Tionghoa di Indonesia. Presiden Yudhoyono pada saat menghadiri perayaan Imlek 2006 menyatakan bahwa Khonghucu adalah agama yang sah di Indonesia.
    Sebagian golongan yang merasa tidak nyaman itu juga lupa atau tidak menyadari bahwa presiden-presiden tersebut menghadiri perayaan Imlek yang diselenggarakan Matakin seperti juga menghadiri perayaan Natal, Waisak dan Galungan.
    Apakah presiden pernah menghadiri perayaan tahun baru Masehi atau tahun baru internasional (Gregorian)? Apakah perayaan Natal yang diselenggarakan oleh gabungan umat Kristen/Katolik yang dihadiri Presiden hanya satu-satunya perayaan Natal yang diselenggarakan umat Kristen/Katolik?
    Tahun ini sekelompok golongan itu berusaha membuat perayaan tandingan dan berusaha mengundang Presiden Yudhoyono untuk menghadirinya, padahal dalam setiap perayaan Imlek yang diselenggarakan Matakin wajah-wajah merekalah yang muncul di media masa.
    Kalau tujuannya memang mau merayakan Imlek, rayakan saja dan tidak usah iri kalau Presiden menghadiri perayaan Imlek yang diselenggarakan umat Khonghucu. Sekali lagi kalau memang mau merayakan Imlek, rayakan saja dengan atau tanpa kehadiran Presiden.
    Sungguh ironis sekali ketika Imlek sekarang telah menjadi hari libur nasional dan bebas dirayakan, malah ditebarkan bibit perpecahan di kalangan masyarakat Tionghoa karena memperebutkan kehadiran Presiden! Numpang Tanya, ketika Imlek dilarang di manakah mereka?
    Imlek seperti juga Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri sekarang telah menjadi komoditi bisnis. Toko-toko, mal, restoran, café, media massa baik cetak maupun elektronik berlomba-lomba menjual produknya.
    Di samping itu banyak keluarga Tionghoa yang beragama baik itu Kristen, Katolik, dan Budha, sekarang juga telah kembali merayakan Imlek dengan makan bersama, membakar kembang api dan membagikan angpao tanpa melakukan sembahyang Tahun Baru tentunya.
    Seluruh Masyarakat
    Jadi memang Imlek di samping dirayakan oleh umat Khonghucu sebagai ritual agama sekarang telah kembali menjadi milik seluruh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Di daratan Tiongkok sendiri Imlek dirayakan dengan luar biasa meriah sebagai pesta menyambut musim semi.
    Demikian juga di Korea dan Jepang dirayakan sebagai Lunar New Year. Di Vietnam dirayakan sebagai Tahun Baru Tet. Imlek tahun ini didahului dengan berbagai bencana yang menimpa negeri kita. Gempa bumi, tsunami, banjir bandang, longsor, tragedi Lumpur Lapindo, dan puncaknya banjir besar yang merendam hampir seluruh Jakarta.
    Berjuta-juta rakyat Indonesia hidup menderita, kedinginan, kelaparan, kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan, dan anak-anak kehilangan kesempatan untuk bersekolah. Daripada uang bermiliar-miliar dihamburkan untuk rebutan perayaan Imlek, lebih baik kalau uang tersebut disumbangkan untuk korban bencana tersebut sebagai bentuk peduli dan empati kita sebagai sesama anak bangsa.
    Marilah kita rayakan Imlek dengan sederhana dan penuh keprihatinan sebagai momen mawas diri dan bukan untuk pesta-pesta menghambur-hamburkan uang di tengah-tengah penderitaan sebagian besar rakyat kita.
    Janganlah kita menyakiti hati rakyat yang sedang menderita! Marilah kita rayakan Imlek sebagai momen untuk persatuan bangsa terutama di kalangan masyarakat Tionghoa dan bukan menjadi sumber perpecahan!

    *Oleh Benny G Setiono* Penulis adalah pengamat politik dan sosial

    mey's collection

    Panggilan Kekerabatan Dalam Tradisi Tionghua
    Ini nich, saya mau berbagi sedikit oleh oleh dari vocabulary ankong saya:



    Keterangan:
    L: lelaki
    P: perempuan
    |: hubungan orang tua-anak
    -: hubungan saudara
    x: hubungan perkawinan
    ——————————————————–
    Sebutan Bhs. Hokkian dialek Xiamen (Padanan dalam Bhs. Indonesia)
    yang d cetuskan oleh 8P :

    1 [Lao Pe 老父], Pa Pa 爸爸, A Pa 阿爸, A Tia 阿爹 (Ayah)
    2 [Lao Bu 老母], Ma Ma 媽媽, A Bu 阿母, A Nia 阿娘 (Ibu)
    1&2 [Pe Bu 父母] (Orang tua)
    3 Chin Ke 親家 (Besan Lelaki)
    4 Chni M 親姆 (Besan Perempuan)
    5 Tua Hnia 大兄, A Hnia 阿兄, Tua Ko 大哥, Ko Ko 哥哥 (Abang)
    6 Tua So 大嫂, A So 阿嫂 (Kakak Ipar)
    7 Ang 翁, Ang Sai 翁婿 (Suami)
    8 Gua Ka Ki 我自己 (Saya)
    9 Be Sai 妹婿 (Adik Ipar)
    10 Sio Be 小妹 (Adik Perempuan)
    11 Sio Ti 小弟 (Adik Lelaki)
    12 Kim A 妗仔 (Adik Ipar)

    Oleh 11L:
    1 [Lao Pe 老父], Pa Pa 爸爸, A Pa 阿爸, A Tia 阿爹 (Ayah)
    2 [Lao Bu 老母], Ma Ma 媽媽, A Bu 阿母, A Nia 阿娘 (Ibu)
    1&2 [Pe Bu 父母] (Orang tua)
    3 [Tniu Lang 丈人] (Mertua Lelaki)
    4 [Tniu M 丈姆] (Mertua Perempuan)
    5 Tua Hnia 大兄, A Hnia 阿兄, Tua Ko 大哥, Ko Ko 哥哥 (Abang)
    6 Tua So 大嫂, A So 阿嫂 (Kakak Ipar)
    7 Ci Hu 姐夫 (Kakak Ipar)
    8 Tua Ci 大姐, A Ci 阿姐, Ci Ci 姐姐 (Kakak Perempuan)
    9 Ci Hu 姐夫 (Kakak Ipar)
    10 A Ci 阿姐, Ci Ci 姐姐, Ji Ci 二姐 (Kakak Perempuan)
    11 Gua Ka Ki 我自己 (Saya)
    12 Bou 某 (Istri)
    19 Hao Sni 孝生 (Anak Lelaki), Tua Han Knia 大漢囝 (Anak Sulung)
    20 Sim Pu 新婦 (Menantu Perempuan)
    21 Knia Sai 囝婿 (Menantu Lelaki)
    22 Ca Bou Knia 查某囝 (Anak Perempuan)
    19&22 Gin Na 囝仔, Knia 囝/子 (Anak)

    oleh 12P:
    1 [Ta Knua 大官/唐官] (Mertua Lelaki)
    2 [Ta Ke 大家/唐家] (Mertua Perempuan)
    3 [Lao Pe 老父], Pa Pa 爸爸, A Pa 阿爸, A Tia 阿爹 (Ayah)
    4 [Lao Bu 老母], Ma Ma 媽媽, A Bu 阿母, A Nia 阿娘 (Ibu)
    3&4 [Pe Bu 父母] (Orang tua)
    11 Ang 翁, Ang Sai 翁婿 (Suami)
    12 Gua Ka Ki 我自己 (Saya)
    19 Hao Sni 孝生 (Anak Lelaki), Tua Han Knia 大漢囝 (Anak Sulung)
    20 Sim Pu 新婦 (Menantu Perempuan)
    21 Knia Sai 囝婿 (Menantu Lelaki)
    22 Ca Bou Knia 查某囝 (Anak Perempuan)
    19&22 Gin Na 囝仔, Knia 囝/子 (Anak)

    19L:
    1L A Kong 阿公, An Kong 安公 (Kakek)
    2P A Ma 阿媽, An Ma 安媽 (Nenek)
    3L Gua Kong 外公 (Kakek)
    3P Gua Ma 外安 (Nenek)
    5L A Peq 阿伯, Tua Peq 大伯 (Paman, Pakde)
    6P A M 阿姆, Tua M 大姆 (Bibi, Bude)
    7L Ko Tniu 姑丈 (Paman, Pakde)
    8P A Kou 阿姑, Tua Kou 大姑 (Bibi, Bude)
    9L Kou Tniu 姑丈 (Paman, Pakde)
    10P A Kou 阿姑 (Bibi, Bude)
    11L [Lao Pe 老父], Pa Pa 爸爸, A Pa 阿爸, A Tia 阿爹 (Ayah)
    12P [Lao Bu 老母], Ma Ma 媽媽, A Bu 阿母, A Nia 阿娘 (Ibu)
    13L A Ku 阿舅, Tua Ku 大舅 (Paman)
    14P A Kim 阿妗, Tua Kim 大妗 (Bibi)
    15L Yi Tniu 姨丈 (Paman)
    16P A Yi 阿姨, Yi Yi 姨姨 (Bibi)
    17L A Ku 阿舅 (Paman)
    18P A Kim 阿妗 (Bibi)

    mey's collection

    ROKOK TIDAK BERBAHAYA

    Tahukah kamu bahwa rokok itu ternyata lebih baik dari pada seks dan alkohol? Banyak orang mengkhawatirkan bahaya rokok, tapi setelah diselidiki oleh beberapa pakar dalam bidangnya ternyata rokok itu sama sekali tidak berbahaya. Kemudian para pakar sepakat untuk membuktikannya dengan mengambil cerita dari zaman dahulu dimana pada waktu itu nenek moyang kita pun telah membuktikannya melalui beberapa percobaan. Untuk lebih jelasnya, ikuti kisah berikut ini.

    Pada zaman dahulu kala, ada tiga orang pria yang bersahabat karib, yang selalu bersama-sama ke mana pun mereka pergi. Tapi ketiganya memiliki kegemaran berlainan.
    1. Si A, suka main perempuan.
    2. Si B, suka minum minuman keras.
    3. Si C, suka merokok.
    Suatu hari ketiga sahabat ini berjalan-jalan tanpa tujuan. Tiba-tiba mereka menemukan sebuah kendi ajaib (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang mengambilnya dan menggosok-gosoknya. Sejurus kemudian asap keluar dari corong kendi ajaib tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makhluk yang menyeramkan, yakni sesosok jin yang ganas.

    Lalu jin tersebut tertawa, "Hua ha ha ha..." dan berkata, "Akulah Jin Ifrit! Karena kamu telah membebaskan aku dari kendi itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu sekalian." Ketiga sahabat yang tadinya panik dan takut menjadi gembira, lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing-masing yang mungkin hanya sekali mereka jumpai dalam hidup mereka. Lalu mereka memilih mengikuti kegemaran masing-masing.

    Berkatalah si A, "Aku mau perempuan-perempuan muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama satu tahun.

    Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A.

    Permintaan si B, "Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama satu tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama satu tahun.

    Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si B.

    Berkata pula si C, "Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama satu tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama satu tahun.

    Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si C.

    Setelah genap satu tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu gua masing-masing sebagaimana yang dijanjikannya.

    Ketika membuka pintu gua pertama, keluarlah si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun ia tidak bisa karena tidak sanggup untuk menggerakkan lututnya, sebab sehari-hari ia hanya memuaskan nafsunya dengan perempuan. Tiba-tiba si A terjatuh ke tanah, lalu mati!

    Setelah itu jin tersebut pergi ke gua kedua, ketika pintu dibuka, maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena sehari-hari ia hanya bermabuk-mabukan. Jalannya pun terhuyung-huyung. Tiba-tiba si B pun terjerembab ke tanah, lalu mati !

    Setelah itu jin pergi ke gua ketiga dan membuka pintu gua. Tiba-tiba si C keluar dalam keadaan sehat wal'afiat dan terus menampar si jin, sambil memaki-maki ia berkata, "JIN GOBLOOOKK!!!! MAAANNA KOREKNYAAAAA...??!!!

    mey's collection